Selasa, 26 Desember 2017

Kerajinan Tangan Dudukuy Cetok Khas Pangandaran

Dudukuy adalah salah satu kerajinan tangan dengan teknik seni anyaman dari bambu yang berfungsi sebagai pengganti topi/peci. Benda ini mirip dengan caping. Dudukuy termasuk salah satu pekakas yang digunakan oleh para petani yang bermanfaat untuk melindungi kepala dari pancaran sinar matahari secara langsung ke kepala.
Teknik anyam
Foto : Perajin anyaman bambu dudukuy cetok
Ada dua jenis dudukuy yang sangat familiar bagi petani priangan, yaitu dudukuy galabag dan dudukuy cetok. Dudukuy galabag merupakan dudukuy besar yang hampir menyerupai payung. Barang ini memang biasanya dipakai pada musim hujan. Sementara jenis dudukuy cetok merupakan jenis yang lebih kecil dari dudukuy galabag.
Tudung
Foto : Dudukuy Cetok bagian dalam
Tudung
Foto : Dudukuy Cetok bagian luar
Dudukuy biasanya dipakai untuk bekerja di sawah, ladang bahkan biasa digunakan oleh para nelayan ketika beraktivitas mencari ikan. Selain itu, dudukuy merupakan suatu tanda yang khas bagi anak gembala kerbau.
Dudukuy Cetok
Foto : Gembala Kerbau
Selain berfungsi sebagai penutup kepala, dudukuy berfungsi juga untuk mengambil air dari sawah, sungai atau balong (baca : kolam), dan bisa juga digunakan sebagai alat untuk membawa makanan (nasi dan lauk pauk).
Perbedaan antara dudukuy galabag dengan dudukuy cetok dilihat dari ukuran dudukuy tersebut. Dudukuy galabag memiliki ukuran diameter kira-kira 60-90 cm. Sedangkan dudukuy catok memiliki ukuran yang lebih kecil yakni berdiameter kurang lebih 30-35 cm.
Dudukuy dibuat dari bilahan bambu yang diraut (baca : dihaluskan) tipis. Lebar bilahan sekitar 5-8 sentimeter dan tebal bilahan sekitar 1-2 milimeter. Panjang bilahan disesuaikan dengan benda yang akan dibuat.
Belah bambu anyam
Foto : belah bambu siap untuk dianyam
Di Kabupaten Pangandaran dudukuy oleh sebagian orang lebih dikenal dengan sebutan tudung. Khusus di Pangandaran, dudukuy cetok lebih populer oleh masyarakat daripada dudukuy galabag. Dudukuy cetok ini banyak digunakan oleh para petani Pangandaran, baik untuk bersawah ataupun berkebun. Selain para petani, nelayan Pangandaran pun menggunakan dudukuy cetok untuk aktivitas melautnya.
Petani-Dudukuy Cetok
Foto : Petani memakai dudukuy cetok
Nelayan-Dudukuy Cetok
Foto : Nelayan menggunakan dudukuy cetok
Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran dan sekitarnya, dudukuy cetok bisa juga dijadikan sebagai oleh-oleh. Tenang saja, meskipun dudukuy cetok terbuat dari bahan bambu namun sangat ringan untuk dipakai. Selain itu, dudukuy ini sangat awet–tahan lama–hingga bertahun-tahun lamanya. Jangan minder menggunakan benda yang satu ini, meskipun dudukuy cetok ini sangat identik dengan petani/nelayan namun pada dudukuy ini memiliki keindahan seni dari teknik anyaman yang tidak semua orang mampu untuk membuatnya.

2 komentar:

  1. Your Affiliate Money Printing Machine is ready -

    Plus, making money with it is as simple as 1 . 2 . 3!

    It's super easy how it works...

    STEP 1. Tell the system what affiliate products you want to push
    STEP 2. Add some PUSH BUTTON TRAFFIC (this ONLY takes 2 minutes)
    STEP 3. See how the affiliate products system explode your list and sell your affiliate products all for you!

    Are you ready??

    You can test-drive the system for yourself risk free...

    BalasHapus
  2. hallo Nur Azizah saya sangat tertarik dengan artikel di blog anda, saya ingin tau lebih jauh mengenai dudukuy ini, dimana yang saya tau dudukuy ini kerajinan yang ada di sukabumi, apa ada perbedaan dudukuy sukabumi dan pangandaran? atau info lebih mengenai tudung dudukuy ini? Trimakasih, semangat berkarya.

    BalasHapus